Pengantar: Seperti yang kita ketahui, Rajasinga dan Jeruji sedang melakukan Tour Sirkus Neraka Melibas Andalas. Rencananya, Tour itu berjalan di 9 kota di wilayah Sumatera. Siang tadi, tiba-tiba terdengar kabar yang tidak menyenangkan dari perjalanan mereka. Sebelum semua simpang siur dan kabar menjadi makin kabur, berikut email dari Rajasinga, menjelaskan tentang kronologis peristiwa yang terjadi di Padang. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang kembali di ranah musik yang kita cintai ini. – omu
Berikut isi emailnya:
Untuk meluruskan berita tentang musibah yang menimpa kami semalam (19 sept 2012) di Padang, saya Revan, akan menjelaskan apa yang terjadi semalam.
Ada kesalahpahaman yang terjadi, antara kami dan segerombolan orang yang mengaku Street Punk kota Padang. Pada saat Rajasinga perform di acara, Indra Morrg (Bassist/Vocalist) sempat berucap “Padang, anjing kalian keren sekali…”. Perkataan yang ekspresif ini, dianggap isu rasis oleh oknum Street Punk tadi. Mereka menganggap kami berucap Padang = Anjing. Setelah lagu terakhir kami mainkan, salah seorang dari mereka mulai menyerang kami, dan sempat terjadi dorong-dorongan. Saya langsung menarik Morrg dan Biman berlindung di back stage. Akan tetapi, kami kalah jumlah dan back stage sudah dikepung. Saat itu ada kami Rajasinga bertiga, Badrun (photographer), beberapa teman, dan dua orang panitia. Ketika pintu didobrak, kami berusaha kabur lewat pintu belakang. Tapi sial, saya dan Morrg tidak berhasil lolos.
Kami terpojok, saat salah seorang dari mereka melempari kami berdua dengan piring, gelas, dan botol berbahan kaca. Salah satu dari orang yang menyerang kami, terluka di alis sebelah kiri karena terkena pantulan pecahan kaca yang dilempar temannya sendiri dan terjatuh dengan kepala luka berdarah. Saya dan Morrgan sempat berteriak minta pertolongan untuk korban salah lempar itu. Hingga salah seorang dari mereka memapah korban keluar. Sisa gerombolan yang masih diluar lokasi, melihat temannya terluka, dan mengira itu akibat perbuatan kami, tanpa basabasi mulai menyerbu kami masuk ke back stage dan melempari kami dengan benda-benda kaca, kursi, balok, batu bata, apapun yang mereka bisa temukan disana. Kami terpojok dan cuma bisa berlindung dibawah kursi, sambil menghindari lemparan dan pukulan yang mereka layangkan ke kami.
Tidak berhenti disitu, kami berdua ditarik keluar, dan lanjut dipukuli di belakang venue. Beruntungnya, belakang venue itu adalah wilayah asrama tentara, salah seorang perwira disana melihat kami dipukuli, dan langsung menyelamatkan kami berdua. Saya dan Morrg diamankan, sampai salah satu panitia menjemput kami, dan membawa ke klinik terdekat untuk dirawat.
Sementara kami di klinik, teman-teman Jeruji dan kru Sirkus Neraka, mengamankan tempat dan barang-barang kami, dibawa ke rumah seorang teman untuk diamankan. Syukur Alhamdulillah, tidak terjadi apa-apa dengan mereka.
Saya menderita luka dalam di lutut kanan dengan lima jahitan, memar disekujur tubuh, dan luka gores dilengan dan kaki akibat pecahan kaca yang dilemparkan ke kami. Indra Morrg mengalami hal yang lebih kurang sama dengan saya, dengan tambahan dua jahitan di kepala depan, jari kelingking kiri patah, dan siku lengan kiri terdislokasi.
Dengan berat hati, dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan, saya mewakili Rajasinga terpaksa harus membatalkan sisa rangkaian Tour Sirkus Neraka “Melibas Andalas 2012” di Pekanbaru, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung. Sampai saat menulis berita ini, Jeruji masih berdiskusi mempertimbangkan untuk tetap meneruskan tour ini atau tidak, mengingat shock dan trauma yang kami alami. Mohon maaf kepada teman-teman panitia yang sudah mencurahkan seluruh usaha untuk mendukung Tour ini. Kami sangat menghargai segala effort yang sudah kalian lakukan.
Saya pribadi, sangat prihatin dengan kejadian ini. Ironis sekali. Sebagai salah seorang putra Minang yang berkunjung ke kampung halaman untuk bersilaturahmi, malah mendapatkan kemalangan seperti ini. Saya akhirnya mengerti arti kata “keji” setelah mengalami peristiwa semalam… Sungguh diluar apa yang pernah kami bayangkan. Saya lengah tidak memperhitungkan oknum-oknum yang ternyata kurang menyukai Rajasinga.
Kami bukan petarung, kami tidak suka buat onar, kami suka senang, bukan rusuh… kami cuma mau main MUSIK… Apakah begitu susahnya Rajasinga diterima oleh oknum yang menyerang kami?!
Sebagai informasi, gerombolan street punk yang menyerang kami, dari awal acara mulai, memang sudah bertindak anarkis. Mulai dari menjebol pintu tiket, menakuti penonton lain, dan memaksa untuk ikut main di acara ini. Sedari awal kami mulai menaiki panggung, kami diteriaki “artis” “komersil” beberapa kali. Sampai akhirnya, ucapan ekspresi dari mulut Morrg menjadi pemicu yang tidak masuk akal.
Apa yang terjadi di skena musik yang sudah kita bangun selama ini? Apakah kita akan tinggal diam dengan tindakan premanisme yang terjadi di dalam lingkungan musik yang yang kita cintai? Apakah akan ada korban-korban berjatuhan dari saudara kita berikutnya? Apakah benar kita semua “bersaudara”?
Masalah ini adalah masalah yang harus kita pecahkan bersama… Semua jenis bibit kehancuran seperti ini harus segera dibasmi… kami ini cuma korban… cukup lah…
Saat ini, kami sudah dalam posisi aman, sementara oknum pembuat masalah sedang dilacak oleh teman-teman komunitas di kota Padang. Itu tugas penting buat mereka. Dan mereka siap bertangung jawab…
Bandung, kami pulang…
+revan+
sabar bang pasti di balkang semua ini ada hikmanya
kampungaaaaannnnn…..!!!
semoga kawan2 Raja Singa cepat diberi kesehatan optimal…selalu ada hikmah dr tiap peristiwa ,,scene apapun itu saya pribadi gak sepakat atas perlakuan yang memang kyk anjing itu ” street punk kah atau apalah…harusnya mrk bs lbh cerdas tp kultur dan mentalitas gk ada yg bs mengukur.
Turut prihatin mendengar berita buruk dari kawan di Rajasinga, semoga kejadian ini tidak menyurutkan langkah rekan rekan untuk berkarya dan menghajar terus jalanan
hail !!!
Anak kemaren sore / ABG labil berjiwa petarung dateng ke gigs……. maklom biasa nonton konser kangen band dengan gaya bahasa basa-basi….. jadi dikasih bahasa yg agak nendang sedikit disangkanya ngajak ribut
Turut berduka ats musibah tmn2 Rajasinga diSumatra. Ini merupakan slah satu cntoh buruk dr sistem pertunjukan diindonesia. Mmg setau sy, lidah vokalis rajasinga Morrg emg berbisa. Bahkan saat tampil diacr tv radioshow, dia tdk segan2 ngucapin kata2 an**i*g saat live show. Tp itu hnyalah ekspresi kekaguman, bkn provokasi apalagi makar… Semoga rajasinga tdk berhenti smpe dsini, n bwt oknum2 yg mrasa hebat, sbaiknya anda berkaca sebelum dishalatkan!!!
hehehe,,
ga sepenuhnya kesalahan local hero nya sih,,
tamunya juga ga paham kebiasaan disana,,
harusnya, kalo sekedar muji scene yang rame kan ga perlu kaya gitu juga kayanya,,
hehe,,
yah, paling ga jangan jera aja deh,,
#pissbrooh,,
uhm… sebagai “urang awak” rasanya pasti tau pepatah “dima bumi dipijak disinan langik dijunjuang”. harusnya angku dan kawan-kawan Raja Singa tau itu. entah kenapa kata-kata “anjing” itu diucapkan sehingga menjadi sebuah alasan untuk terjadinya penyerangan, mungkin karena merasa terbiasa (kebiasaan yg aneh dan buruk sebenarnya) sehingga lupa kalau di ranah minang kalimat “anjing” itu sesuatu yang tidak menyenangkan.
ya sebaiknya dari pihak rajasinga pun intropeksi dengan kejadian ini, ga usahlah pake acara mengerahkan “teman-teman” komunitas segala karena menurut saya akan semakin memperuncing masalah. kenapa? karena akan semakin memperparah keadaan scene di padang sendiri. pihak rajasinga sih ga akan terpengaruh dengan kemungkinan keadaan tersebut, toh mereka tidak berdomisili di padang kan.
Kalau kamu orang minang tau dong pepatah “dima bumi dipijak disinan langing dijunjuang” dan orang minang itu selalu punya “raso jo pareso” tidak pantas kalian meneriakan kata “anjing” di tepat orang yang tidak terbiasa menerima ucapan seperti itu. dari itu belajarlah makna dari “Raso jo Pareso” agar KAMU menjadi orang yang pandai memeriksa diri sendiri sebelum menyalahkan orang lain.
etamah memang sudah harus terjadi, anggap weh berada ditempat yang salah dan waktu yang salah pula, kudu dilebok sigana etamah, jalan terus mun bisamah, batalkan di satu kota aja jangan semua, saya berharap tournya tidak terhentikan. karena menurut saya ini cukup penting, banyak sangat yang menantikan kalian . saya yakin itu.
semoga kalian cepat pulih dan kembali berkarya.. untuk para perusak events yang positif bagi musik indonesia kalian mending dipenjara aja lah.. katanya kita indonesia,ramah dong sama yang lain walau pendatang…. jangan maju badan lalu mulut,otaknya dipake dulu lah…kasian rajasingan karya mereka kan patut dihargai bukan dihajar kaya begituan..soalnya saya juga orang sumatra
turut berduka dengan kejadian ini, semoga esok lagi kekerasan bukan lagi menjadi jawabannya